User objective yang sempat terabaikan akhirnya memiliki peranan yang penting pada akhir 1960an pada penelitian dan monograf dan keputusan berorientasi teoretis. User needs and objectives menjadi penghubung yang penting bagi dokumen-dokumen yang keluar pada masa itu, yaitu ASOBAT (AAA, 1966), APB Statement 4 (APB, 1970), Trueblood Committee Report (AICPA, 1973) dan SATTA (AAA, 1977).
A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT)
ASOBAT merupakan satu gebrakan besar setelah periode penerbitan AAA pada 1963 sampai 1964 yang lebih bersifat deskriptif dan normatif.
Development of the User Approach
Definisi akuntansi menurut ASOBAT cukup banyak berbeda dari apa yang telah didefinisikan sebelumnya. Menurut ASOBAT, akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang terinformasi bagi para pengguna informasi.
Sebagai perbandingan, definisi sebelumnya yang paling banyak beredar adalah : Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan dan merangkum secara signifikan terkait uang, transaksi, dan peristiwa yang menjadi bagian dari sebuah karakter keuangan, serta kemudian menginterpretasikan hasilnya. Dengan demikian, akuntan saat itu bertanggung jawab sendiri untuk membawa kemiripan untuk mengatasi kekacauan bisnis, dan setelah itu terserah pengguna terkait bagaimana mereka menginterpretasikan hasil kerja para akuntan. Pandangan ini menimbulkan terjadinya perubahan pada tahun-tahun terakhir bahwa akuntan dipandang sebagai anggota manajemen.
Orientation to Theory
Teori adalah satu set prinsip hipotetikal, konseptual dan pragmatis yang kohesif yang membentuk suatu kerangka umum referensi untuk satu bidang studi. Untuk memenuhi definisi tersebut, maka teori memiliki tugas sebagai berikut :
  • Mengidentifikasi bidang akuntansi supaya generalisasi tentangnya dapat dibuat kemudian sebuah teori dapat dikembangkan.
  • Membangun standar dimana informasi akuntansi dapat dinilai
  • Menonjolkan kemungkinan pengembangan pada praktek akuntansi
  • Menyajikan kerangka kerja yang berguna bagi pencarian para peneliti akuntansi untuk mmengambangkan penggunaan akuntansi dan cakupan subjek akuntansi seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat
Definisi ASOBAT lebih terfokus padaa pembangunan kerangka kerja untuk mengevaluasi pendekatan sistem untuk mencatat transaksi dan menyajikan laporan keuangan untuk pengguna.
Objectives of Accounting
Karena akuntansi memperhatikan kebutuhan pengguna, maka sekumpulan tujuan terkait kebutuhan pengguna menjadi puncak dari metateori. Dibawah tujuan-tujuan ini adalah serangkaian definisi, karakter kualitatif, dan panduan yang akan memfasilitasi pelaksanaan tujuan-tujuan tersebut. Tujuan yang dirumuskan oleh ASOBAT ada empat, yaitu:
  • Membuat keputusan tentang penggunaan sumber daya yang terbatas dan untuk menentukan tujuan.
  • Mengarahkan dan mengontrol sumber daya manusia dan materal organisasi secara efektif.
  • Mempertahankan dan melaporkan pertanggungjawaban sumber daya
  • Memfasilitasi fungsi dan kontrol sosial
Membuat keputusan tentang sumber daya
Pembuatan keputusan merupakan evaluasi tentang apa yang diharapkan terjadi di masa depan. Metode yang digunakan untuk menilai apa yang akan terjadi di masa depan dinamakan decision models, sedangkan kemampuan untuk menyajikan informasi yang berguna dalam proses pembuatan keputusan dinamakan predictive ability. Pada pendekatan user-oriented, tujuan akuntansi yang terpenting adalah menyajikan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan, tanpa memandang latar belakang maupun kemampuan pengguna yang berbeda-beda.
Mengarahkan dan mengontrol sumber daya
Bagi ASOBAT, kebutuhan managerial akan data akuntansi berbeda dengan pihak-pihak eksternal lain. Namun, manajemen juga merupakan subjek empat standar pelaporan yang sama walaupun pengaplikasian standarnya sendiri berbeda-beda.
Mempertahankan pertanggungjawaban sumber daya
Tujuan ini sering disebut sebagai stewardship. Hubungan antara pemilik sumber daya dan manajemen telah menimbulkan agency theory, dimana pada beberapa kasus seperti Enron dan Tyco, hal ini perlu mendapat perhatian lebih.


Memfasilitasi fungsi dan kontrol sosial
Tujuan ini juga merupakan perpanjangan dari fungsi stewardship kepada masyarakat secara keseluruhan, sehingga akuntansi akhirnya juga mengurus masalah pajak, pencegahan kecurangan, peraturan pemerintah dan pengumpulan statistik untuk mengukur aktivitas ekonomi.
Standards for Accounting Information
Empat standar akuntansi, panduan mengkomunikasikan informasi akuntansi beserta tujuan-tujuan akuntansi merupakan bagian dari metateori akuntansi. Standar akuntansi muncul untuk mengevaluasi informasi laporan keuangan serta menilai peraturan akuntansi.Berikut keempat standar tersebut :
  • Relevance : kebergunaan untuk membuat keputusan, merupakan standar utama
  • Verifiability : merupakan aspek pengukuran. Pemilihan metode harus berdasarkan baik pada relevance maupun pada verifiability. Verifiability merupakan derajat konsensus statistikal diantara pengukur, menggantikan istilah objectivity.
  • Freedom from bias: karena pengguna laporan keuangan bersifat heterogen, selain itu hubungan antara manajer dan pihak eksternal juga bisa jadi saling bertentangan, maka standar ini diperlukan. Standar ini bersifat komplementer terhadap karakteristik kualitatif neutrality. Neutrality mengacu pada orientasi badan pembuat standar, sementara freedom from bias mengacu pada penyiapan laporan keuangan.
  • Quantifiability
Guidelines for Communicating Accounting Information
Berikut lima panduan untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi :
  • Appropriateness to expected use: hanya mengulang standar relevance, ditambah unsur ketepatan waktu penyajian dan penggunaan informasi oleh manajemen.
  • Disclosure of significant relationships: panduan ini hanya berkaitan dengan satu aspek masalah pengungkapan, yaitu tentang pengumpulan data dimana informasi yang penting mungkin disembunyikan.
  • Inclusion of environmental information: mengacu pada syarat-syarat yang sangat luas terkait pengumpulan data dan asumsi relatif pembuat laporan terhadap penggunaan informasi, terutama jika informasi ditujukan untuk tujuan tertentu.
  • Uniformity of practice within and among entitiesdan consistency of practices through time: mengacu pada uniformity dan consistency, ASOBAT mendefinisikan uniformity yang berkorespondensi dengan finite uniformity, padahal finite uniformity tidak dapat dicapai hanya dengan menjadikannya standar atau panduan.
Kesimpulannya, ASOBAT masih dapat dikritik dari berbagai aspek karena panduannya terlalu singkat dan umum untuk dapat mengcover topik secara lengkap. Namun, ASOBAT tetap memiliki pengaruh yang penting dalam mengganti dokumen dan laporan sebelumnya.
APB Statement 4, Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises
Tujuan APB Statement 4 adalah untuk menyatakan konsep mendasar pelaporan keuangan untuk menjadi dasar opini APB.
Orientation to Definitions
Akuntansi menurut APB Statement 4 adalah sebuah aktivitas jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang ditujukan untuk menjadi berguna dalam pembuatan keputusan. Pernyataan ini juga mengadopsi penekanan terhadap keberagaman pengguna. Pengguna laporan dibagi menjadi dua, yaitu pengguna dengan kepentingan langsung dan tidak langsung. Menurut APB Statement 4, pengguna harus memiliki pengetahuan dan memahami karakter serta keterbatasan laporan keuangan. APB Statement 4 juga melihat laporan keuangan memiliki tujuan umum, tidak ditujukan untuk kalangan pengguna yang terbatas saja.
Selain definisi akuntansi, APB Statement 4 juga mendefinisikan beberapa hal yang sebenarnya tidak terlalu berguna, yaitu pendefinisian aset, liabilitas, ekuitas pemilik, pendapatan dan biaya sebagai elemen dasar akuntansi keuangan. Terminologi akuntansi sekali lagi hanya didefinisikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan.
Other Aspects of APB Statement 4
APB Statement 4 juga memiliki beberapa sisi yang menarik, diantaranya adalah pernyataan bahwa akuntansi adalah disiplin pengukuran, yang juga sejalan dengan apa yang tertulis di ASOBAT. Standar dan panduan ASOBAT juga hampir sama dengan qualitative objective yang tertera pada APS Statement 4, yang terdiri atas relevance, understandability, verfiiability, neutrality, timeliness, comparability, dan completeness. Terlepas dari ASOBAT, APB Statement 4 berkonsentrasi pada pengembangan pendekatan user-oriented. Aspek lain dari APB Statement 4 hanya terdiri atas hal-hal yang kurang inovatif.
Kesimpulannya, sebagian besar hal yang tercantum dalam APB Statement 4 hanya merupakan pernyataan ulang dari hal-hal yang sudah ada saat itu, walaupun sebagian yang lain menandakan bahwa perubahan besar akan segera terjadi. Banyak bagian dokumen yang juga tidak saling berhubungan. Namun, mengingat penerbitan dokumen ini adalah ketika APB sedang dalam masalah, dokumen ini cukup berguna saat itu.
The Trueblood Committee Report
Trueblood Committee merumuskan 12 tujuan akuntansi keuangan, yaitu :
  1. To provide information useful for making economic decision.
Tujuan ini sama dengan yang telah tercantum di ASOBAT dan APB Statement. Tujuan ini bukan untuk tujuan operasional, namun merupakan pernyataan yang luas mengenai tujuan atau arah proses pembuatan standar.
  1. To serve primarily those users who have limited authority, ability or resources to obtain information and who rely on financial statements as their principal source of information about an enterprise’s economic activities.
Tujuan ini menggambarkan pengguna utama laporan keuangan, yang dalam konteks Trueblood Committee, pengguna dengan otoritas, kemampuan dan sumber daya terbatas dianggap tidak ada. Namun, Sorter dan Gans mengatakan bahwa laporan keuangan harus melayani semua tujuan umum, bukan hanya kebutuhan sempit beberapa pengguna. Akhirnya, “kemampuan terbatas” diartikan sebagai pengungkapan penuh dan secara luas laporan keuangan untuk general purpose. Walaupun pengguna mungkin berbeda-beda, namun secara umum esensi keputusan ekonomi mereka akan sama.
  1. To provide information useful to investors and creditors for predicting, comparing, and evaluating potential cashflows to them in terms of amount, timing, and related uncertainty.
Informasi aliran kas penting bagi kreditor investor. Tidak jelas mengapa mereka harus dipisahkan, padahal keputusan pengguna relatif homogen.
  1. To provide users with information for. Predicting, comparing, and evaluating enterprises resources effectively in achieving the primary enterprise goal.
Earning power terlihat sebagai satu ukuran yang sangat berguna untuk membantu memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi potensi aliran kas. Dalam jangka panjang, aliran kas dan earning memiliki hubungan yang erat, namun dalam jangka pendek earning merupakan prediktor kas yang lebih efektif daripada aliran kas sendiri karena aliran kas bisa jadi dibawa masuk lagi ke perusahaan untuk kepentingan aliran kas dan earning masa depan.
  1. To supply information useful in judging management’s ability to utilize enterprise resources effectively in achieving the primary enterprise goal.
Tujuan ini sering disebut sebagai accountability. Lebih dari sekedar konsep stewardship yang terbatas pada penjagaan aset dan memastikan bahwa aset digunakan sesuai dengan tujuan investor, accountability juga memasukkan ide penggunaan aset yang efektif dan efisien untuk memaksimalkan aliran kas masa depan sejalan dengan level risiko yang ada.
  1. To provide factual and interpretive information about transactions and otheer events, which is useful for predicting, comparing, and evaluating enterprise earning power. Basic underlying assumptions with respect to matters subject to interpretation, evaluation, prediction, or estimation should be disclosed.
Perbedaan antara factual dan interpretive terkait dengan konsep siklus perusahaan.semakin luas siklusnya, maka informasi akuntansi yang dihasilkan akan semakin interpretive dan semakin tidak factual. Secara umum, laporan aliran kas menyediakan informasi yang lebih factual dan kurang interpretive daripada laporan laba, yang juga lebih factual dan kurang interpretive daripada laporan posisi keuangan.
  1. To provide a statement of financial position useful for predicting, comparing, and evaluating enterprise earning power. This statement should provide information concerning enterprise transaction and other events that are part of incomplete earning cycles. Current values should also be reported when they differ significantly from historical costs. Assets and liabilities should be grouped or segregated by the relative uncertainty of the amount and timing of prospective realization or liquidation.
  2. To provide a statement of periodic earnings useful for predicting, comparing, and evaluating enterprise earning power. The net result of completed earnings cycles and enterprise activities resulting in recognizable progress toward completion of incomplete cycles should be reported. Changes in the values reflected in successice statements of financial position should be reported, but separately, since they differ in terms of their certainty of realization.
  3. To provide a statement of financial activities useful for predicting, comparing, and evaluating enterprise earning power. This statement should report mainly on factual aspects of enterprise transaction having or expected to have significant cash consequences. This statement should report data that require minimal judgement and interpretation by the preparer.
Menurut tujuan 7, 8, dan 9, laporan posisi keuangan, laporan laba, dan pernyataan aliran dana akan berguna untuk prediksi, perbandingan, dan evaluasi earning power perusahaan. Dalam laporan posisi keuangan, current values merupakan indikator present value aliran kas masa depan, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi earning power perusahaan. Sementara itu, laporan earning yang terbatas pada satu siklus earning penuh tidak seberguna model yang lebih lengkap untuk untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi earning power perusahaan. Pernyataan tentang aktivitas keuangan dapat melengkapi dua laporan tersebut.
  1. To provide information useful for predictive process. Financial forecasts should be provided when they will enhance the reliability of user’s predictions.
Karena ramalan keuangan bersifat subjektif, maka optimisme atau pesimisme berlebihan dapat menumpulkannya.
  1. For governmental and nonprofit organizations, to provide information useful for evaluating the effectiveness of the management of resources in achieving the organization’s goals. Performance measures should be quantified in terms of identified goods.
  2. To report on those activities of the enterprise that affect society which can be determined and described or measured and which are important to the role of the enterprise in its social environment.
Akuntansi pemerintahan dan organisi nirlaba merupakan hal yang penting, karena kos organisasi pemerintah dan nirlaba tidak ditanggung oleh bisnis.
Kesimpulannya, Trueblood Report juga mencantumkan karakteristik kualitatif pelaporan berdasarkan ASOBAT dan APB Statement 4. Selain itu, ada juga bagian mengenai berbagai sistem penilaian dalam akuntansi. Trueblood Report juga menekankan pentingnya aliran kas bagi pengguna serta hubungan antara pengukuran earning power dengan aliran kas masa depan.
A Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA)
Tujuan keseluruhan SATTA sama seperti ASOBAT, untuk menjalankan survey mengenai literatur akuntansi keuangan saat itu dan merupakan pernyataan dimana profesi berdiri terkait teori akuntansi. Jika ASOBAT berusaha untuk mengembangkan panduan metateoritis untuk evaluasi sistem penilaian dan informasi akuntansi, SATTA memikirkan sistem-sistem penilaian akuntansi tersebut dan pemikiran teoritis lain serta menyebutkan alasan mengapa tidak mungkin mengembangkan kriteria yang memungkinkan profesi untuk samar-samar menerima satu sistem penilaian akuntansi.
Theory Approaches in Accounting
  • Classical approach: sistem penilaian berkarakter normatif dan deduktif, dan tidak banyak berpengaruh terhadap keputusan pengguna walaupun pengembang model berargumen bahwa model mereka sangat baik bagi pengguna dibandingkan alternatif lain.
  • Decision-Usefulness Approach:
    • Decision-Model Orientation : sistem yang masuk kategori ini memiliki sifat :
      • Normatif dan deduktif karena sistem teoretis harus cocok dengan kriteria kerangka kerja metateorikal
      • Beberapa bentuk relevance untuk keputusan tertentu ditekan
      • Kriteria relevance membantu mengukur atribut aset, liabilitas, dan transaksi laba terpilih.
Karena pendekatan ini dianggap tepat untuk mengkomunikasikan informasi yang sangat relevan bagi pembuatan keputusan, masalah muncul jika pengguna tidak menyukai sistem tersebut, sedangkan memaksakan penggunaan suatu model kepada pengguna adalah hal yang sangat sulit.
    • Decision-Maker Orientation : bersifat deskriptif, karena pendekatan ini berusaha mencari tahu informasi apa yang sebenarnya digunakan atau diinginkan.
  • Information Economics Approach: tidak berurusan langsung dengan alternatif sistem penilaian, namun dengan masalah cost-benefit yang muncul dari pembuatan dan penggunaan informasi.

Deficiencies of Present Approaches to Theory
Penolakan terhadap pesan SATTA berkaitan dengan mengapa kita tidak dapat mencapai akhir dari pembuatan teori. Masalah prinsipal yang dibawa SATTA juga adalah keberagaman keputusan dan kebutuhan informasi pengguna. Namun, tidak seperti ASOBAT dan Trueblood Committee yang menyajikan bagian dari kerangka kerja metateorikal untuk mengevaluasi sistem dan metode teoretis dari sudut pandang normatif, SATTA menyatakan bahwa overlap derajat kesamaan kebutuhan informasi high user lebih banyak daripada low user.
Heterogenitas preferensi dan kebutuhan informasi menimbulkan situasi yang cukup sulit. Karena informasi akuntansi bukan barang privat, maka informasi yang dibutuhkan tidak akan dapat diselesaikan hanya oleh supply dan demand. Oleh karena heterogenitas pengguna serta sifat informasi akuntansi yang merupakan barang publik, maka formulasi standar akuntansi serta metode yang disarankan akan menemui jalan buntu. Lebih jauh, informasi akuntansi yang berbeda akan menimbulkan perbedaan harga surat berharga sehingga pada akhirnya beberapa orang akan diuntungkan di atas orang lain.
Teori SATTA bahwa kebutuhan informasi pengguna bersifat heterogen sebenarnya tidak dapat dibuktikan, namun kesimpulan SATTA juga sulit dibantah. Kita tidak dapat membuat peraturan yang memuaskan seluruh dunia, namun kita dapat mengharapkan bahwa pernyataan dan ketetapan yang dibuat kelompok pembuat keputusan dapat diterima.
User Objectives and User Diversity
User Objective
Ada dua area utama dimana informasi yang luas dapat diaplikasikan pada banyak pengguna. Dua area itu adalah tujuan predictive ability dan accountability.
Predictive Ability
Beberapa studi berusaha untuk menggunakan data akuntansi untuk memprediksi variabel masa depan. Beberapa studi enguji kemampuan memprediksi historical cost income untuk memprediksi dirinya sendiri. Studi tersebut menunjukkan bahwa historical cost income merupakan prediktor diri sendiri yang paling tidak baik jika dibandingkan general-price-level-adjusted income dan current value income. Namun, ternyata studi lain ada yang menunjukkan hal sebaliknya. Menurutnya, karena peristiwa riil itu bersifat volatil, maka prediktornya pun harus bersifat volatil pula.
Selain itu, ada beberapa studi lain terkait predictive ability data akuntansi, diantaranya tentang :
  • Pengumuman pendapatan kuartalan sebagai prediktor pendapatan tahunan serta rasio keuangan sebagai prediktor kebangkrutan yang predictive abilitynya terbukti tinggi.
  • Hubungan antara aliran kas dan harga surat berharga
  • Nilai aset dan kewajiban (bahkan yang tidak tercatat) ditentukan oleh pasar
Accountability
Accountability adalah tanggung jawab manajemen untuk melaporkan tujuan yang dicapai untuk keefektifan dan keefisienan penggunaan sumber daya organisasi. Predictive ability terkait dengan penggunaan data untuk menilai prospek masa depan, sedangkan accountability terkait dengan evaluasi kinerja perusahaan. Seberapa baik kinerja perusahaan memang merupakan prediktor prospek yang penting, namun sebenarnya ada pertentangan antara tujuan predictive ability dan tujuan accountability sehingga sekumpulan informasi yang sama belum tentu kompatibel dengan kedua tujuan tersebut.
Secondary objectives
Ada dua tujuan lain yang jauh lebih sempit dari accountability dan predictive ability. Yang pertama adalah capital maintenance yang memberikan informasi mengenai jumlah dividen yang dapat dibayar selama satu periode tanpa harus mengembalikan capital pada pemegang saham. Yang kedua adalah adaptability yang mengukur total likuiditas yang ada di perusahaan. Kedua tujuan ini bukan merupakan tujuan yang penting.
User Diversity
Pengguna laporan keuangan sangat memang sangat beragam, namun kebutuhan informasi antar pengguna tersebut bisa jadi bersifat komplementer sehingga tidak akan ada masalah serius. Namun, tetap saja tugas pembuat standar adalah untuk melindungi kepentingan pihak-pihak yang berbeda tersebut.