Kebutuhan akan sebuah theoritical framework di
akuntansi keuangan sudah sejak lama dirasakan. APB dan FASB telah mencoba untuk
mengembangkan dasar teoritis sebagai pedoman dalam memformulasikan peraturan
akuntansi, meskipun pada akhirnya keduanya gagal dalam mengemban misinya. Meskipun
ARS 1 dan ARS 3 secara postulat (dalil) dan dasar tidak diterima, studi ini menunjukkan
sebagai titik awal percobaan untuk memberikan dasar teoritis terpadu
untuk akuntansi keuangan oleh APB.
POSTULATE
AND PRINCIPLES
Pembentukan APB tidak dapat dihindari adalah sebuah
batas awal bagi pengembangan akuntansi teori dan peran penelitian. Akan tetapi
Alvin R. Jennings, dalam pidatonya mengemukakan bahwa pendekatan baru untuk
perkembangan prinsip akuntansi tidak dimaksudkan untuk pembentukan badan
baru. Yang ia bayangkan adalah organisasi penelitian baru dengan AICPA.
• The Special Commite on Research Program
Hasil dari ide Jennings adalah sebuah komite
penelitian khusus yang menekankan kebutuhan untuk mengartikulasi postulat dasar
akuntansi. Komite ini mengusulkan pendekatan deduktif sebagai dasar akuntansi.
Meskipun demikian komite ini tidak mengantisipasi badai protes terhadap
ARS 3. Apalagi konsep dari postulat dan principles menciptakan problem sendiri.
Postulate didefinisikan sebagai asumsi dasar yang tidak bisa diverifikasi. Atau
dengan kata lain, postulat adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian
atau aksioma. Prinsip didefinisikan sebagai aturan-aturan yang dapat diuji
secara empiris menjadi undang-undang, dan sebagai pendekatan umum yang
digunakan dalam pengakuan dan pengukuran peristiwa akuntansi. Konsep
didefinisikan sebagai ide generik umum dari suatu instansi tertentu dan bukan bagian
dari perumusan teori formal.
• ARS No. 1 dan No. 3
Dalam ARS 1, postulat dibedakan menjadi dua, one
category (kelompok A dan B) dan second category (kelompok C). Kelompok A adalah
economic and political environmental group, kelompok B adalah yang termasuk
dalam wilayah akuntansi itu sendiri dan kelompok C adalah the imperatives
(kewajiban). Perilisan ARS 1 tidak ditanggapi oleh banyak pihak dan kebanyakan
lebih menunggu pada perilisan ARS 3. Postulat dasar pada yang dikembangkan ARS
1 merupakan bagianintegral dari ARS 3. Ada delapan prinsip yang dikembangkan
dalam ARS 3. Kegagalan ARS dan ARS 3 disebabkan oleh kurangkan ketegasan dalam
pembuatan alasan (reasoning), hanya memberikan sedikit perhatian pada kebijakan
pembuatan peraturan, dan juga ketidakberhasilan Moonitz-Sprouse dalam
menyelesaikan tugas mereka.
BASIC
CONCEPTS UNDERLYING HISTORICAL COSTING
Konsep akuntansi telah banyak berkembang mulai dari
kebutuhan praktis hingga beberapa karya teoritis seperti An Introduction to
Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton dengan menggunkan
pendekatan deduktif untuk memberikan kerangka dasar untuk menilai praktek
akuntansi suatu perusahaan; cara pengevaluasian asset untuk arus kas di masa
mendatang oleh Canning, pembuatan buku yang terpisah yang focus pada kegunaan
akuntansi, respectively, perubahan nilai unit moneter dan kelemahan historical
cost, yang disusun oleh Sweeney dan McNeal; monograf Sanders, Hatfield dan
Moore mengenai prinsip praktek akuntansi; buku Gilman yang telah menyempurnakan
konsep pendapatan; serta Liitleton yang berusaha memperoleh praktik akuntansi
yang relevan secara induktif. Pada bagian ini, akan didiskusikan mengenai
konsep. Konsep merupakan hasil dari suatu proses mengidentifikasi, klasifikasi,
dan menginterpretasikan fenomena dan persepsi. Konsep ini kemudian akan di
jabarkan menjadi :
1. Postulate. Asumsi dasar mengenai
lingkungan bisnis
2. Principle. Pendekatan umum yang digunakan
dalam pengakuan dan pengukuran peristiwa akuntansi).
Principle sendiri dibedakan menjadi dua tipe yaitu :
• Input-oriented principles
Merupakan panduan atas fungsi
akuntansi. Dimana tipe ini dibagi menjadi general underlying rules of
operation dan constraining principles.
• Output-oriented principles
Tipe ini melibatkan mengenai kualitas
tertentu atau karakteristik suatu laporan keuangan.
Postulates dan principles berada pada level ketiga dan
kedua. Berdasarkan buku Accounting Theory karangan Harry I Wolk edisi keempat,
yang kita gunakan, maka :
1. Postulates
• Going Concern or Continuity
Pernyataan ini secara simple
menyatakan bahwa perusahaan akan berjalan secara terus menerus, kecuali jika
terdapat bukti-bukti yang mengarah ke sisi lain. Namun,teori ini bertolak
belakang dengan pelaporan likudasi nilai atas asset dan ekuitas.
• Time Period
Bagi entitas bisnis, time
period merupakan kalender ataupun tahun bisnis. Sehingga, laporan keuangan
berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana selama tahun
tersebut. Ketika periode ini relative lebih pendek dari umur perusahaan, maka muncul
akrual basis, recognition dan matching principle, serta laporan interim bagi yang
membutuhkan pelaporan keuangan kurang dari satu periode.
• Accounting Entity
Pada dasarnya dapat terlihat secara
jelas jika entitas terpisah dengan pemilik. Namun terdapat dua permasalahan
penting, yaitu permasalahan menentukan entitas dan akuntansi utuk setiap
hubungan yang terjadi, dalam artian apakah menggunakan metode penggabungan atau
tidak untuk memperlihatkan hubungan tersebut dan apakah akuntansi focus pada
hubungan antara perusahaan dan pemiliknya.
• Monetary Unit
Untuk tujuan akuntansi, unit moneter
menjadi hal yang handal dalam prinsip dan metode, sehingga laporan keuangan
menggunakan dasar unit moneter dalam pelaporannya.
2. Principles
• Input-Oriented Principles
Prinsip ini focus terhadap
pendekatan secara umum atau pembuatan laporan keuangan dan isi dari laporan
tersebut, termasuk pengungkapan tambahan lainnya.
§ General Underlying Rules of
Operation
ü Recognition
Revenue didefinisikan
sebagai hasil dari perusahaan dalam menyediakan produk dan jasanya. Sehingga
penjualan asset tidak diakui dalam revenue pokok perusahaan. Recognition
focus pada mengenai kapan revenue dan expense dicatat.Yaitu saat realized
dan saat earned.
ü Matching
Expense merupakan
biaya yang telah terjadi dalam upaya menghasilkan revenue. Pada dasarnya expense
bukan diakui saat dilakukan pembayaran, melainkan diakui ketika expense tersebut
berkontribusi terhadap revenue yang dihasilkan. Proses pengakuan tersebut
dinamakan matching . Matching beserta recognition sangat diperlukan
guna mengukur income. Namun, terdapat dua permasalahan dalam matching,
pertama dalam pengukuran menggunakan historical cost terkadang terlalu rendah
dari nilai yang sebenarnya dan yang kedua, matching memerlukan metode yang
sangat sistematis dan rasional.
§ Constraining Principles
ü Conservatism
Conservatism
didefinisikan sebagai cara untuk memilih satu dari beberapa metode akuntansi
yang akan menghasilkan revenue recognition yang lebih lambat, expense recognition secara
lebih cepat, penilaian asset yang lebih rendah ataupun pengakuan liabilitas
yang lebih tinggi.
ü Disclosure
Disclosure diartikan
sebagai laporan keuangan yang relevan baik dari dalam maupun luar bagian utama
laporan keuangan itu sendiri, termasuk penggunaan metode dalam laporan
tersebut, apakah menggunakan lebih dari satu metode ataupun yang tidak lazim maupun
inovasi dari suatu metode. Hal ini termasuk supplementary financial
statement schedule, disclosure pada footnote untuk informasi yang tidak dapat diungkapkan
pada bagian utama, disclosure atas material ataupun suatu kejadian, pandangan
terhadap operasi kedepan dan analisa operasi yang dilakukan
manajemen.Disclosure sendiri sangat penting dikarenakan pertumbuhan bisnis akan
lebih komplek dan meningkatkan nilai perusahaan dalam pasar modal.
ü Materiality
Materiality
menyangkut penting atau tidaknya suatu item bagi pengguna dalam melakukan penilaian
maupun pengambilan keputusan.
ü Objectivity
Pada
dasarnya objectivity menyangkut kualitas bukti transaksi yang dirangkum dan
diorganisir di dalam laporan keuangan.
• Output-Oriented Principles
Prinsip ini lebih mengarah pada
kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan dengan laporan perusahaan lain.
§ Applicable to Users
ü Comparability
Comparability
dilihat dari sisi pengguna, merupakan tingkatan kehandalan yang dicari pada
laporan keuangan ketika mengevaluasi kedaan keuangan ataupun hasil dari suatu operasi
pada interfirm basis, memprediksi income ataupun cash flows.
§ Aplicable to Preparers
ü Consistency
Consistency merupakan
penggunaan suatu metode oleh perusahaan secara konsisten.
ü Uniformity
Uniformity menyangkut
beberapa hal antara lain, seperangkat prinsip untuk perusahaan-perusahaan
dimana setiap perusahaan boleh mengintrepetasikannya, perlakuan akuntansi yang
sama untuk situasi yang sama dan perlakuan akuntansi yang sama untuk akun yang memiliki
keadaan ekonomi yang berbeda. Sedangkan underlying assumptions yang digunakan
dalam IFRS antara lain :
• Accrual Basis
Dalam hal
ini, laporan keuangan tidak hanya memberikan informasi atas transaksi yang telah
terjadi terhadap penerimaan ataupun pengeluaran kas, namun juga mengenai kewajiban
dan hasil yang didapatkan pada masa depan, sehingga pengguna akan dapat memanfaatkan
laporan ini dalam pengambilan keputusan.
• Going Concern
Qualitative characteristics laporan keuangan sendiri
antara lain :
v Understanbility
Dalam hal
ini laporan keuangan harus mudah dimengerti oleh pengguna, hingga pada hal-hal
yang kompleks.
v Relevance
Laporan keuangan harus relevant dan
dapat digunakan untuk digunakan pengguna dalam menentukan keputusan ekonomis,
dengan cara dapat digunakan untuk mengevaluasi kejadian masa lalu, sekarang dan
masa depan. Dan harus disusun menggunakan materiality.
v Reliability
Dikatakan reliable ketika laporan
keuangan bebas dari kesalahan yang material dan bias.Serta memiliki cirri :
o Faithful Representation
Laporan keuangan harus menyajikan transaksi
atau kejadian secara sebenarnya atau dapat disajikan secara masuk akal.
o Substance overfrom
Dalam hal ini substansi menggungguli
bentuk dalam artian setiap transaksi ataupun kejadian dicatat berdasarkan
substansi yang mengikutinya.
o Neutrality
o Prudence
Merupakan estimasi-estimasi yang
digunakan dalam menghadapi keadaan yang tidak pasti.
o Completeness
• Comparability
Sedangkan untuk constraints terdiri
atas :
•
Timeliness. Hal
ini terjadi karena adanya keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan.
•
Balance
between benefit and cost
•
Balance
between qualitative characteristics
Selain itu,
laporan keuangan juga harus disajikan sesuai dengan true and fair
view/fair presentation. Baik dalam posisi keuangan, kinerja maupun
perubahan posisi entitas.
Ekuitas
Teori Akuntansi
Hubungan
perusahaan dengan pemilik dalam rekening ekuitas pemilik. Teori deduktif telah berusaha
untuk menggambarkan hubungan ini dan berguna dalam menafsirkan hak tidak legal dan
kepentingan dalam ekuitas pemilik rekening serta dalam menentukan
komponen-komponen tertentu dari laba.
Proprietary
Theory
Teori
kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hampir identik.
Pada teori ini, aset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga
adalah kewajiban pemilik, dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada
pemilik.
∑A – ∑L = ∑OE
Entity
Theory
ketidakpuasan
dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori entitas.
Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas
pemilik tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya
klaim mereka sebagai pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan
dividen merupakan distribusi pendapatan untuk penyedia modal. Maka, keduanya
diperlakukan sama dan tidak merupakan pengurang penghasilan.
∑Assets = ∑Equities (including liabilities)
Residual
theory account
Teori ini
termasuk variasi dari kedua teori proprietary dan teori entitas. Pemegang saham
biasa adalah pengambil risiko utama dalam perusahaan. Kepentingan mereka dalam
perusahaan sebagai penyangga atau pelindung bagi semua kelompok dengan klaim
sebelumnya tentang perusahaan, seperti pemegang saham preferen dan pemilik
obligasi. Informasi penting dari teori ini adalah bahwa informasi sesuai untuk tujuan
pengambilan keputusan, seperti yang membantu dalam memprediksi arus kas, harus
diberikan kepada pemegang saham sisa.
∑A – ∑Specific Equity (including liabilities and preferred stock) =
Residual Equity
Fund Theory
Dana
hanyalah sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait. Dimana sekelompok aktiva
dan kewajiban yang terkait tersebut ditujukan untuk tujuan, yang mungkin iya
atau mungkin tidak menghasilkan pendapatan.
∑Assets = ∑Restrictions of Assets
Fund teori
ini adalah teori yang berlaku untuk pemerintah dan bukan untuk mencari laba
yang mana endowment fund, sitaan, dan kelompok aset khusus sering ditujukan
untuk tujuan spesifik dan tujuan terpisah (tidak spesifik).
Commander
Theory
Teori ini
bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Komandan teori mungkin dipandang
sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam
peran fidusia-nya harus "mengubah" pandangan komandan kepada
investor.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar