Kerangka berpikir konseptual merupakan satu struktur yang normatif karena tujuan dan standarnya merupakan hasil dari pilihan. Walaupun pekerjaan teoretis dapat mempengaruhi kerangka konseptual,seperti juga proses pembuatan peraturan itu sendiri, teori dan peraturan berada di area yang terpisah. Namun menurut Ijiri, teori dan peraturan di bidang akuntansi lebih banyak memiliki kesamaan dibandingkan pada disiplin lain. Jika kita ingin standar konsisten dengan struktur metateorikal, maka harus ada kejernihan konseptual dan kelengkapan. Ada dua masalah konseptual yang memainkan peranan penting dalam menentukan struktur dan kerangka kerja komponen metateoritis, yaitu uniformity dan disclosure. Ada hubungan komplementer antara uniformity dan disclosure. Jika kondisi dan transaksi semakin kompleks, maka semakin sulit untuk merefleksikan kondisi dan hubungan yang penting di dalam laporan keuangan, sehingga disclosure menjadi penting.
What Underlies the Choice Among Accounting Methods?
Penyebab suatu perusahaan memilih satu dari beberapa alternatif metode akuntansi ada tiga, yaitu :
§  Meminimalkan agency cost
§  Terkait signaling information yang ingin dikirimkan manajemen ke pihak luar
§  Terkait eksternalitas untuk memperngaruhi pihak luar
Uniformity
The Nature and Complexity of Events
Transaksi adalah peristiwa ekonomi ataupun keuangan yang dicatat oleh perusahaan. Kriteria pengakuan peristiwa diserahkan pada peraturan akuntansi. Yang jelas, peristiwa dibagi menjadi dua jenis, yaitu peristiwa simpel (tidak memiliki variabel ekonomi yang signifikan yang dapat membawa pada pencatatan yang berbeda) dan peristiwa kompleks yang lebih sulit untuk dipecahkan.
Relevant Circumstance, the Terminology of Relevance and the Role of Management in Relevant Circumstances
Relevant circumstance adalah kondisi yang dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa yang sama, yang bersifat signifikan secara ekonomi. Relevant circumstances dibagi menjadi dua, yaitu present magnitude(kondisi yang diketahui pada saat peristiwa akan terjadi) dan future contingencies (faktor-faktor yang baru bisa diketahui setelahnya). Tugas utama badan pembuat peraturan adalah mengidentifikasi relevant circumstances dengan tepat serta membuat kriteria tentang bagaimana mereka harus mengatur pencatatan peristiwa atau format laporan keuangan.
Karena circumstances merupakan aspek yang sangat penting bagi masalah unformity, maka timbul pertanyaan terkait apakah manajemen perlu turun tangan untuk menentukan circumstancestersebut.pengaruh manajemen mungkin dapat menjadi alasan yang kuat terkait pemilihan metode akuntansi, namun di sisi lain pemilihan oleh manajemen tersebut dapat juga dilatarbelakangi oleh motif-motif tertentu seperti :
§  Memaksimalkan laba jangka pendek jika kompensasi manajemen didasarkan padanya.
§  Meminimalkan laba jangka pendek jika ada kekhawatiran akan intervensi pemerintah terhadap landasan antitrust
§  Meminimalkan deviasi laba dari tahun ke tahun jika investor percaya bahwa perusahaan yang fluktuasi labanya lebih sedikit maka resikonya juga lebih sedikit
Karena manajemen memiliki kemungkinan untuk mendistoris pengukuran laba, maka relevant circumstances yang berada dalam kontrol manajemen harus dibatasi, yang disebut denganenvironmental conditions.
Finite and Rigid Uniformity and the Present Status of Uniformity
Finite uniformity adalah metode akuntansi yang dibuat sama pada relevant circumstances di situasi yang secara umum sama. Contohnya adalah ketentuan sewa beli jangka panjang seperti yang diatur dalam SFAS No. 13. Karena menentukan kriteria yang tepat untuk relevant circumstances sulit dan cenderung sewenang-wenang, maka ada jenis alternatif uniformity yang lain, yang disebut rigid uniformity. Rigid uniformity adalah satu metode digunakan untuk transaksi-transaksi yang relatif sama sekalipun ada relevant circumstances.
Terkait representational faithfulness dan verifiability, finiteuniformity seharusnya bisa lebih dipercaya daripada rigid uniformity.
Sampai pada satu titik, finite dan rigid uniformity dapat dikatakan ideal. Beberapa standar saat ini berusaha memperhatikan relevant circumstances, sedangkan yang lain mencoba menerapkan rigid uniformity. Selain itu, ada juga standar yang menerapkan flexibility. Berikut contohnya :
§  Rigid uniformity : SFAS No. 109 tentang alokasi pajak penghasilan komprehensif
§  Finite uniformity : SFAS No. 5 tentang kemungkinan rugi di masa depan
§  Flexibility : Akuntansi depresiasi
Sebenarnya, dalam pembuatan standar akuntansi, fleksibility sebisa mungkin harus dihilangkan. Ketika relevant circumstances mungkin untuk dibedakan, dihitung, dan diimplementasikan secara cost effective, kita sebaiknya menggunakan finite uniformity. Sedangkan ketika tidak dapat dilaksanakan secara cost-effective, kita menggunakan rigid uniformity. 
The Usefulness of Accounting Allocations
Alokasi adalah pembagian kos atau pendapatan satu periode yang masih berlaku sampai beberapa periode. Alokasi sering dikatakan fatal dan tidak dapat diperbaiki, yang berarti memang tidak ada cara yang benar-benar benar untuk mengalokasikan kos karena tidak ada satupun metode alokasi yang terbukti secara ilmiah lebih baik dibandingkan metode lainnya.
Disclosure
Pengungkapan adalah istilah yang terkait dengan informasi pelaporan keuangan (informasi pada laporan keuangan maupun pada alat komunikasi informasi akuntansi lainnya). Menurut SFAC No. 5, pengungkapan adalah penyajian informasi selain pengakuan pada laporan keuangan. Pengungkapan memiliki dua aspek, yaitu protective disclosure (untuk melindungi investor dari perlakuan yang tidak adil) dan informative disclosure (informasi lengkap untuk memenuhi kebutuhan analisis investasi). Sebelum 1970an, SEC lebih menekankan protective disclosure daripada informative disclosure. Namun, sejak 1970 SEC cenderung bergeser pada informative disclosure karena adanya hasil studi terkait efisiensi pasar.
Imperfections of the Disclosure Process
Dalam sejarahnya, proses disclosure terbukti memiliki beberapa kekurangan. Yang pertama terkait dengan pro kontra antara differential disclosure dan selective disclosure. Sistem pengungkapan yang dipakai sekarang disebut dengan differential disclosure. Selective disclosure adalah pengungkapan yang memungkinkan adanya informasi yang dikeluarkan dan tidak dikeluarkan ke publik.
SEC mengesahkan Regulation FD pada Agustus 2000 yang menolak adanya selective disclosure yang berpotensi dilakukan oleh analis keuangan. Regulation FD mencegah pembocoran informasi yang penting kepada analis keuangan sebelum pengumuman resmi ke publik, sehingga menyebabkan kekhawatiran di antara manajemen perusahaan karena mereka tidak dapat lagi menggunakan selective disclosure yang sebenarnya dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan, misalnya untuk meningkatkan prakiraanearning per share. Selain itu, ada beberapa argumen lain yang menentang adanya Regulation FD ini.
Keterbatasan kedua, keberagaman investor dapat mengurangi kebutuhan akan informasi pada level spesifik perusahaan. Investor hanya peduli terhadap informasi spesifik perusahaan yang akan mempengaruhi portofolio mereka. Namun, masalahnya adalah pengkategorian informasi spesifik perusahaan (memiliki efek ataukah tidak memiliki efek terhadap portofolio) adalah hal yang mustahil. Lebih jauh, tidak semua investor mendiversifikasi investasi mereka, sehingga sulit memisahkan mana informasi yang berguna bagi diversified investor dan mana yang berguna bagi undiversified investor.
Form and Methods of Disclosure
Berikut beberapa bentuk pengungkapan :
§  Management discussion and analysis yang bertujuan untuk memberikan gambaran operasi dan aliran kas masa depan, terdiri atas :
§  Hasil operasi, perubahan harga jual, perubahan kos, dan perubahan volume
§  Penilaian likuiditas perusahaan di masa depan
§  Sumber daya kapital dan rencana pengeluaran kapital
§  Tren, ketidakpastian, dan peristiwa masa depan yang akan memberi dampak material
§  Signaling and management earning forecasts. Menurut teori signaling, perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan prakiraan earningnya. Teori ini percaya bahwa perusahaan yang memiliki berita baik akan berusaha membedakan dirinya dari perusahaan yang tidak memiliki berita baik dengan mengungkapkannya ke pasar.
§  SFAS No. 131, mengikuti rekomendasi pengungkapan yang dikeluarkan oleh AICPA. Pengungkapan terdiri atas :
§  Segmental profit or loss
§  Pendapatan dari operasi
§  Aset
§  Kewajiban (optional)
§  Quarterly information
§  Small firms vs large firms, karena perusahaan kecil menanggung kos yang lebih besar untuk memenuhi persyaratan pengungkapan, maka FASB memutuskan untuk membentuk Small Business Advisory Committee of the Financial Accounting Standards Advisory Council untuk memfasilitasi penyampaian laporan keuangan perusahaan kecil dan kantor akuntan publik kecil. Perhitungan cost dan benefit pengaplikasian akuntansi untuk perusahaan kecil memang sulit, namun terbukti pengungkapan yang dilakukan perusahaan kecil ternyata mengandung informasi yang lebih banyak.