Penanaman dana atau sering disebut investasi dipandang dari dimensi waktu, disebut sebagai investasi jangka panjang. Istilah lain yang sering dipergunakan adalah capital investment singkatnya kita sebut investasi.
Pengaturan investasi modal yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
1.      Adanya usul-usul investasi
2.      Estimasi arus kas dari usul-usul invesrasi tersebut
3.      Evaluasi arus kas tersebut
4.      Memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan
5.      Monitoring  dan penilaian terus-menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilaksanakan.
Usul-usul investasi tidak mesti berasal dari anggaran keuangan. Mungkin saja usul investasi tersebut berasal dari bagian pemasaran misal membuka jaringan distribusi baru, bagian produksi misal mengganti mesin lama dengan mesin baru, dan melibatkan berbagai bagian misal meluncurkan produk baru dan mendirikan pabrik baru. Demikian juga estimasi arus kas akan memerlukan kerjasama antara bagian yang mengusulkan dengan bagian keuangan, demikian juga pemilihan proyek. Akhirnya monitoring memerlukan kerjasama dengan seluruh bagian yang terlibat.
Suatu proyek ( rencana  investasi ) bisa dimasukkan ke dalam salah satu klasifikasi berikut ini :
1.      Pengenalan proyek baru atau pembuatan produk baru
2.      Penggantian peralatan atau pabrik
3.      Penelitian dan pengembangan
4.      Eksplorasi
5.      Lain-lain


Menaksir arus kas
Masalah dalam penaksiran arus kas bukan hanya menyangkut akurasi taksiran, tetapi juga perlu memahami arus kas yang relevan. Untuk menaksir arus kas yang relevan perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1.      Taksirlah arus kas setelah pajak. Perhatikan bahwa yang dinikmati oleh pemilik perusahaan adalah kas masuk bersih setelah pajak.
2.      Taksirlah arus kas atas dasar incremental atau selisih. Rencana peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan pengurangan penjualan produk lama ( kanibalisme ), lebih-lebih kalau produk-produk tersebut ternyata mempunyai pasar yang sama. Dengan demikian perlu  diperhatikan pengurangan kas masuk dari produk lama karena peluncuran produk baru.
3.      Taksirlah arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Arus kas karena keputusan pendanaan, seperti meembayar bunga pinjaman, mengangsur pokok pinjaman, dan pembayaran dividen, tidak perlu diperhatikan. Perhatikan yang kita analisis adalah profitabilitas investasi.
4.      Jangan memasukkan sunk costs ( biaya yang telah terjadi sehingga tidak akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil ). Apa yang telah terjadi tidak mungkin berubah karena keputusan yang kita ambil. Hanya biaya yang berubah  krena keputusan kitalah yang relevan dalam analisis.
Seringkali untuk menaksir arus kas dipergunakan taksiran laba rugi sesuai dengan prinsip akuntansi, dan kemudian merubahnya menjadi taksiran atas dasar arus kas.
Contoh :
Sesuai dengan prinsip akuntansi, laba bersih dilaporkan sebesar Rp. 350 juta. Sedangkan menurut arus kas, pada periode tersebut  proyek tersebut menghasilkan kas masuk bersih sebesar Rp. 850 juta. Perhatikan bahwa kas masuk bersih = laba setelah pajak ditambah penyusutan. Perhatikan pula bahwa dalam taksiran rugi laba sama sekali tidak dimunculkan transaksi yang menyangkut keputusan pendanaan yaitu pembayaran bunga ( kalau ada ). Ini merupakan cara yang benar .

Tabel taksiran arus kas dengan memodifikasilaporan akuntansi

Menurut akuntansi
Penjelasan
Arus kas
Penjualan
Biaya-biaya
- yg sifatnya tunai
- penyusutan
Laba operasi
Pajak ( tarif 30 %)
Laba setelah pajak

Rp. 2.000 juta

Rp. 1.000 juta
Rp. 500    juta
Rp. 500    juta
Rp. 150   juta
Rp. 350   juta
Kas masuk

Kas keluar


Kas keluar
Kas masuk bersih
Rp. 2.000 juta

Rp. 1.000  juta


Rp. 150 juta
Rp. 850 juta

Misalkan taksiran arus kas pada tabel tersebut merupakan taksiran arus kas dari proyek  peluncuran prroduk baru. Ayangnya ternyata peluncuran produk baru tersebut mengakibatkan penurunan kas masuk bersih dari produk lama sebesar Rp. 150 juta. Dengan demikian arus kas yang relevan untuk proyek peluncuran produk baru tersebut sebesar  Rp. 850 juta dikurangi Rp. 150 juta, yaitu sebesar Rp. 700 juta.
Misalkan untuk pengembangan produk baru tersebut telah dikeluarkan bbiaya riset dan pengembangan sebesar Rp. 10 milyar. Seandainya perusahaan akan memproduksikan produk barru tersebut, apakah biaya riset dan pengembangan ini harus dimasukkan sebagai komponen investasi ? arus kas yang reelvan dalam penilaian investasi adalah arus kas yang terjadi apabila investasi tersebut dilaksanakan. Misal untuk pembuatan produk tersebut diperlukan mesin tertentu senilai Rp. 30 milyar. Arus kas untuk membeli mesin ini relevan dalam perhitungan karena arus kas tersebut akan terjadi kalu memutuskan untuk membuat produk baru tersebut, dan sebaliknya. Sebaliknya pengeluaran biaya untuk riset telah dilakukan , dan apapun keputusan kita tidak akan merubah arus kas itu. Karena itu arus kas ini tidak relevan dalam penilaian investasi. Biaya yang telah dikeluarkan disebut sebagai sunk costs, yang menunjukkan bahwa kita tidal bisa merubahnya apapun keputusan kita, karena itu tidak relevan.
Untuk memilih investasi ( proyek ) dalam capital budgeting dipergunakan tekhnik atau metode penilaian investasi. Metode penilaian investasi dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menerima atau menolak usulan investasi. Metode penilaian investasi proyek antara lain adalah sebagai berikut :
1.    Payback Period (PP)
Payback period (PP), yaitu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds (aliran kas netto ; net cashflow). Bila proceeds setiap tahun jumlahnya sama, payback period (PP) dihitung dengan rumus :


PP = Jumlah investasi : Proceeds tahunan

Contoh :
1.    Suatu usulan proyek investasi membutuhkan dana $ 45.000. Aliran kas masuk netto $ 22.500 per tahun selama 3 tahun.
Jawab :
PP = $ 45.000 / $ 22.500 x 1 tahun = 2 tahun
Jika PP lebih pendek daripada PP maksimum maka usul investasi tersebut diterima, dan jika sebaliknya ditolak.
Bagaimana jika proceedsnya tidak sama ?

2.    Suatu usulan proyek investasi membutuhkan dana $ 10.000.000,- dengan pola proceeds sebagai berikut :
Tahun
Proceeds ($)
1
5.000.000
2
4.000.000
3
3.000.000
4
2.000.000
5
1.000.000

Jawab :
Investasi akan kembali pada tahun ke 2 sebesar proceeds $ 1.000.000,- diperoleh dari tahun ke 3 : 1.000.000 / 3.000.000 x 1 tahun = 1/3 tahun (4 bulan). Jadi PP = 2 1 3 tahun.